Akademi
Keperawatan
Gorontalo
Sejarah
Singkat
Akademi
Perawatan (Akper) Gorontalo yang lahir pada tahun 2001 merupakan perkembangan
dan peningkatan status dari SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) Gorontalo.
Sebelumnya SPK merupakan hasil peleburan atau merjer dari berbagai jenis
pendidikan kesehatan yang ada di Indonesia, khususnya di daerah Gorontalo,
seperti pendidikan pembantu perawat dan juru imunisasi, yang berorientasi
kepada pemenuhan tenaga para medis di lapangan, khususnya Puskesmas (pusat
kesehatan masyarakat) dan pemenuhan tenaga para medis yang berorientasi
kepada klinik atau rumah sakit (clinical oriented).
Selain
itu, SPK mengadakan pendidikan dan pelatihan lanjutan (setelah tamat SPK)
yang dikhususkan kepada para wanita, dengan lama pendidikan satu tahun,
yang dikenal dengan nama Program Pendidikan Bidan. Pendidikan tersebut
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga bidan seluruh desa di Indonesia,
termasuk Timor Timur saat itu, yang jumlahnya kurang lebih 57.000 orang.
Program pendidikan ini disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
dalam hal ini gerakan Safe Motherhood 'Selamatkan Bunda', sebagai hasil
kesepakatan Alma Ata. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian
ibu atau mortality rate di Indonesia.
Seiring
dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan peningkatan mutu pendidikan, di
mana kebutuhan tenaga para medis yang professional dan berkualitas merupakan
satu kebutuhan dan keharusan, maka SPK (setingkat SLTA) ditingkatkan statusnya
menjadi akademi, dalam hal ini akademi keperawatan (dengan berbagai variasi
sebutan), yang setingkat dengan program diploma tiga (D-3), dengan sebutan
atau gelar professional: Pendidikan Ahli Madya Keperawatan (PAM) Keperawatan
atau Akademi Keperawatan. Untuk SPK Gorontalo stausnya ditingkatkan menjadi
Akademi Perawatan (Akper) Gorontalo, yang telah memulai penerimaan mahasiswa
baru yang pertama pada September 2000.
Atas
kebijakan Departemen Kesehatan yang ingin menyederhanaan institusi dan
sistem pendidikan yang ada di daerah-daerah dengan mendirikan politeknik,
maka sejak tahun 1999 telah disusun rancangan pendiirian berbagai politeknik.
Oleh karena itu, pada tahun 2001 Akper Gorontalo mengalami perubahan dan
menjadi bagian dari Politeknik Kesehatan Manado, dengan menyediakan program
studi Ilmu Keperawatan. Atas permintaan lembaga Community Health pada tahun
2002, Akademi Perawatan Gorontalo resmi menjadi bagian dari Politeknik
Kesehatan Manado.
Untuk
sarana belajar, Akper Gorontalo menggunakan rumah sakit dan puskesmas sebagai
sarana penunjang praktik mahasiswa. Akper Gorontalo juga memiliki tenaga
lain yang disebut Clinical Instructure (Instruktur Klinik) dari tempat
praktik yang ditetapkan berdasarkan SK pimpinan perguruan tinggi, dengan
memiliki kualifikasi pendidikan diploma tiga. Instruktur Klinik ini juga
menggunakan tenaga dokter yang mengajar di tempat atau lahan praktik rumah
sakit.
Sivitas
Akademika
Untuk
menjamin kualitas lulusannya, maka para dosen diharuskan mengikuti pendidikan
S-1 (strata satu) atau Diploma IV (setara S-1) bidang keperawatan. Untuk
mengikuti pendidikan S-1 tersebut para dosen harus memiliki latar belakang
pendidikan D-3 bidang Keperawatan.
Sampai
dengan Mei 2002, Akper Gorontalo memiliki tenaga dosen dengan kualifikasi
sebagai berkut:
S-1 (berlatar
belakang D-3 Keperawatan) 4 orang;
S-1 Keperawatan
2 orang (sudah meninggal);
D-4 (Diploma
IV) Keperawatan 4 orang ( 1 orang sedang mengikuti pendidikan D-4 dan satu
orang sedang mengikuti pendidikan S-2); dan
S-1 Kesehatan
Masyarakat 1 orang.
Di
samping itu, di antara para dosen tetap, ada yang memiliki pendidikan S-1
gabungan, yakni D-4 + S-1 Kependidikan, S-1 Keperawatan + S-1 Kependidikan.
Akper
Gorontalo juga memiliki kira-kira 15 tenaga dosen tidak tetap, yang berasal
dari IKIP Negeri Gorontalo (mengajar mata kuliah umum) dan tenaga dokter
(umum dan spesialis) yang mengajar mata kuliah anatomi, fisiologi, dan
patosiologi.
Menurut
data terakhir (Mei 2002), Akper Gorontalo memiliki mahasiswa sebagai berikut:
Tingkat
I Regular: 40 orang (asal SMU),
Tingkat
I Regular: 38 orang (asal SPK, nonpegawai),
Tingkat
I Ekstensi Pegawai Rumah Sakit: 38 orang,
Tingkat
II Regular: 40 orang (asal SMU),
Tingkat
II Ekstensi Pegawai: 36 orang (asal SPK, Puskesmas), dan
Tingkat
III Regular dari SMU: 36 orang.
Departemen
Kesehatan membatasi jumlah penerimaan mahasiswa sebanyak 40 orang untuk
sekolah negeri dan 60 orang untuk sekolah swasta (kemungkinan drop out).
Alamat
Kampus
Akper
Gorontalo, yang kini menjadi bagian dari Politeknik Kesehatan Manado, yang
dikomandai oleh Suwarty MobiliU, S.Kp., sebagai Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan di Gorontalo, beralamat di Kelurahan Tamalate, Kota Selatan,
Gorontalo 96112, telefon (62)-0435-821953.
Sedangkan
untuk induknya, Poliklinik Kesehatan Manado, yang beralamat di Politekes
Manado, tepatnya di Jalan Raya Malalayang, Manado, saat ini dipimpin oleh
Dr.
Frits Tambayong, M.S. Pejabat lain yang ada di Akper Gorontalo adalah
Pembantu Direktur I Bidang Akademik dipimpin oleh Hans Sumarawow, S.Kp.,
Pembantu Direktur II Bidang Keuangan dan Kepegawaian dipimpin oleh Hengky,
dan Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan dipimpin oleh Ade O., S.St.